at
21.55
Lagi-lagi aku diingatkan oleh hujan, diingatkan tentang bagaimana kamu mengkhianatiku, tentang bagaimana kamu meninggalkanku karena dia.
Dia, seseorang yang kamu anggap lebih baik dari diriku.
Dia, seseorang yang kamu anggap malaikat tak bersayapmu.
Seharusnya dari dulu kamu bicara, sebelum semuanya terlambat. Katakan saja bahwa kamu tidak mencintaiku, katakan saja bahwa kamu hanya ingin singgah dan menikmati kopi buatanku. Jangan malah memberi nyaman dan kebahagian.
Aku memang akan sedih ketika orang yang aku cintai ternyata lebih mencintai orang lain. Tapi akan lebih menyakitkan melihat orang yang kucintai ternyata hanya pura-pura mencintaiku.
Aku kira kamu bersedia untuk terus memperjuangkanku, ternyata aku salah.
Ternyata selama denganku, kamu tak pernah sekalipun memperjuangkanku. Kamu hanya memperjuangkan apa yang kamu inginkan, kamu hanya memperjuangkan apa yang jadi kebahagianmu saja.
Aku hanya bisa diam tidak bisa banyak bicara, dan aku hanya bisa menahan, menahan rasa cintaku, karena cintamu hanya untuk dia, tidak pernah ada untukku.
Aku lebih terasa hampa dari kertas putih pada saat itu, tapi mau tidak mau aku harus bangkit dan melupakanmu. Walaupun melupakanmu bukanlah hal yang mudah, walaupun pada akhirnya rindu ini akan menyesakanku, aku harus berani menikamnya setiap detik.
Mungkin duniamu bukan lagi aku, aku bukan lagi seseorang yang kamu inginkan. Sakit memang sakit rasanya, kecewa memang kecewa yang kudapatkan, tetapi akulah yang memilih untuk mencintaimu.
Pesanku kepadamu " jangan pernah kembali". Karena kita sudah berada di titik akhir sebuah cerita.
-snwidya
Februari 17, 2019
Hujan Memori
By -
Renjana
Lagi-lagi aku diingatkan oleh hujan, diingatkan tentang bagaimana kamu mengkhianatiku, tentang bagaimana kamu meninggalkanku karena dia.
Dia, seseorang yang kamu anggap lebih baik dari diriku.
Dia, seseorang yang kamu anggap malaikat tak bersayapmu.
Seharusnya dari dulu kamu bicara, sebelum semuanya terlambat. Katakan saja bahwa kamu tidak mencintaiku, katakan saja bahwa kamu hanya ingin singgah dan menikmati kopi buatanku. Jangan malah memberi nyaman dan kebahagian.
Aku memang akan sedih ketika orang yang aku cintai ternyata lebih mencintai orang lain. Tapi akan lebih menyakitkan melihat orang yang kucintai ternyata hanya pura-pura mencintaiku.
Aku kira kamu bersedia untuk terus memperjuangkanku, ternyata aku salah.
Ternyata selama denganku, kamu tak pernah sekalipun memperjuangkanku. Kamu hanya memperjuangkan apa yang kamu inginkan, kamu hanya memperjuangkan apa yang jadi kebahagianmu saja.
Aku hanya bisa diam tidak bisa banyak bicara, dan aku hanya bisa menahan, menahan rasa cintaku, karena cintamu hanya untuk dia, tidak pernah ada untukku.
Aku lebih terasa hampa dari kertas putih pada saat itu, tapi mau tidak mau aku harus bangkit dan melupakanmu. Walaupun melupakanmu bukanlah hal yang mudah, walaupun pada akhirnya rindu ini akan menyesakanku, aku harus berani menikamnya setiap detik.
Mungkin duniamu bukan lagi aku, aku bukan lagi seseorang yang kamu inginkan. Sakit memang sakit rasanya, kecewa memang kecewa yang kudapatkan, tetapi akulah yang memilih untuk mencintaimu.
Pesanku kepadamu " jangan pernah kembali". Karena kita sudah berada di titik akhir sebuah cerita.
-snwidya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 comments:
lumayan si
Posting Komentar